Vērtējums:
Publicēts: 29.04.2003.
Valoda: Indonēziešu
Līmenis: Vidusskolas
Literatūras saraksts: Nav
Atsauces: Nav
  • Eseja 'Esai bahasa Indonesia dalam berbagai penyandian', 1.
  • Eseja 'Esai bahasa Indonesia dalam berbagai penyandian', 2.
  • Eseja 'Esai bahasa Indonesia dalam berbagai penyandian', 3.
  • Eseja 'Esai bahasa Indonesia dalam berbagai penyandian', 4.
Darba fragmentsAizvērt

J
ason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.
Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun (1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan menghasilkan album "Perspective".

Autora komentārsAtvērt
Atlants